◆ Munculnya Gagasan Pemisahan Pilkada
Pemisahan pilkada dari pemilu nasional mulai ramai diperbincangkan sejak keputusan untuk menggabungkan seluruh pemilu pada 2029 menimbulkan kekhawatiran soal beban logistik dan anggaran.
KPU dan pengamat menilai pemilu serentak penuh membuat kerja penyelenggara terlalu berat, rawan kesalahan, dan menguras energi aparat maupun pemilih.
Banyak pihak mengusulkan agar pilkada dikembalikan ke tahun terpisah agar proses pemilu lebih efektif, tertib, dan tidak membuat publik jenuh politik.
◆ Dampak Beban Pemilu Serentak
Pemilu serentak membuat petugas KPPS harus bekerja berhari-hari menghitung jutaan surat suara dari lima jenis pemilihan sekaligus.
Pada Pemilu 2019, ratusan petugas meninggal akibat kelelahan berat, menjadi alarm serius soal dampak beban kerja yang berlebihan.
Selain itu, pemilih rentan mengalami kejenuhan (voter fatigue) karena harus memilih terlalu banyak kandidat sekaligus dalam satu hari, yang dapat menurunkan kualitas pilihan mereka.
◆ Alasan Pemisahan Dinilai Lebih Efektif
Pemisahan pilkada dari pemilu nasional dinilai akan membuat manajemen logistik lebih ringan, beban petugas lebih manusiawi, dan pengawasan lebih fokus.
Dengan jadwal berbeda, pilkada bisa mendapat perhatian penuh dari pemilih dan media, sehingga kualitas diskusi publik soal calon kepala daerah lebih baik.
Selain itu, penyelenggara pemilu bisa lebih fokus menyiapkan tiap tahapan secara matang tanpa harus membagi perhatian ke terlalu banyak pemilihan sekaligus.
◆ Tantangan Pemisahan Jadwal Pilkada
Meski dinilai lebih ideal, pemisahan pilkada dari pemilu nasional juga menghadapi tantangan.
Salah satunya adalah masa jabatan kepala daerah yang harus disesuaikan agar serentak di tahun baru tanpa menabrak ketentuan konstitusi.
Selain itu, pemisahan juga berarti anggaran harus disediakan dua kali, sehingga butuh komitmen politik dan perencanaan keuangan negara yang kuat.
◆ Harapan untuk Demokrasi yang Sehat
Jika dirancang dengan baik, pemisahan pilkada dari pemilu nasional dapat membuat proses demokrasi lebih sehat dan berkualitas.
Pemilih bisa memberi perhatian lebih pada kualitas kandidat, sementara penyelenggara bisa bekerja lebih manusiawi dan profesional.
Langkah ini juga bisa memulihkan kepercayaan publik terhadap pemilu yang akhir-akhir ini dinilai terlalu melelahkan dan mahal.
Kesimpulan
◆ Kurangi Beban Demokrasi
Pemisahan pilkada dari pemilu nasional bisa mengurangi kelelahan aparat, beban anggaran, dan kejenuhan pemilih, sehingga kualitas demokrasi meningkat.
◆ Butuh Komitmen Politik
Dengan dukungan regulasi dan komitmen bersama, Indonesia bisa menciptakan sistem pemilu yang lebih efektif, efisien, dan manusiawi.
📚 Referensi
-
Wikipedia: Politik Indonesia